PEMBUKAAN FKIP MENGABDI

Jumat  (3/5/2019), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Kajian Akbar di dusun Krapyak Panjangrejo Pundong Bantul. Tema acara tersebut yaitu Teguhkan Ukhuwah Islamiyah Dusun Krapyak Penuh Berkah Ramadan Bersama FKIP UAD Mengabdi memiliki tujuan untuk mengkaji cara menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H dan mengenalkan pengurus BEM FKIP UAD ke masyarakat Krapyak  Panjangrejo. Acara tersebut sebagai awal dari pembukaan FKIP MENGABDI yang akan berlangsung selama satu periode.

Acara Kajian Akbar mengundang  Budi Jaya, M.H dari Lembaga Pengembangan Studi Islam Universitas Ahmad Dahlan (LPSI UAD) sebagai pemateri Kajian Akbar tersebut.

Budi menyampaikan tentang Iman dan Amal dibulan Ramadhan, ia juga mencontohkan kegiatan-kegiatan dibulan Ramadhan yang dapat diamalkan. Ia berharap masyarakat dusun Krapyak memiliki iman yang kuat dan dapat mengamalkan bulan suci ini. (WI)

“Moralitas Siswa Dalam Ranah Pendidikan” SWALLOW#1

SWALLOW#1

Moralitas Siswa Dalam Ranah Pendidikan

 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  Periode 2019/2020 mengadakan kegiatan SWALLOW#1 pada kamis 02/05/2019 di Auditorium Kampus 2 UAD. Tema acara tersebut yaitu Moralitas Siswa Dalam Ranah Pendidikan, yang mana memiliki tujuan agar mahasiswa mampu berpendapat, mengkritisi tentang kasus-kasus terhadap sebuah permasalahan moralitas siswa yang terjadi di dalam pendidikan.

Acara SWALLOW#1 mengundang narasumber yaitu Dedy Setyawan, M.Pd dari guru BK SMAN 2 Bantul, dan Muhammad Afdau dari pengurus pusat Ikatan Mahasiswa Keguruan & Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI) serta Emilia Nurpitasari sebagai moderator dalam acara tersebut.

Narasumber pertama disampaikan oleh Dedy Setyawan, M.Pd dengan membahas mengenai fakta dan permasalahan siswa yang terjadi di lingkup sekolah. Setelah di sampaikan oleh narasumber selanjutnya yaitu peserta diskusi di ajak untuk berdiskusi bersama anggotanya untuk memecahkan suatu permasalahan dan peserta diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat dan solusi terhadap permasalahan tersebut. Setelah itu narasumber memperkuat solusi-solusi yang di ajukan mahasiswa terkait suatu permasalahan moral siswa tentang kasus-kasus yang terjadi dalam ranah pendidikan.

Narasumber mengatakan bahwa sumber pendidikan itu berasal dari lingkungan, sekolah, dari diri sendiri dan sumber yang paling dasar bagi anak adalah keluarga, maka keluarga juga memiliki peran penting dalam membangun karakter anak sehingga moral anak akan baik jika diberikan perlakuan dan contoh yang baik dari orang-orang terdekat.

Selanjutnya Dedy Setyawan, M.Pd memberikan penguatan kepada para calon pendidik agar selalu memberikan teladan yang baik untuk siswa karena pada seperti pepatah mengatakan bahwa guru itu di gugu dan ditiru jadi sebagai pendidik harus memberikan teladan yang baik bagi siswanya, sehingga moral itu akan terbentuk sesuai yang diharapkan. (EN)

Revolusi Pendidikan di Indonesia Melalui PPG

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) periode 2019/2020 mengadakan acara Talkshow Pendidikan pada ahad  (28/4/2019) di ruangan 401A/B Kampus V UAD. Tema acara tersebut yaitu Revolusi Pendidikan di Indonesia Melalui PPG memiliki tujuan agar Pendidikan Profesi Guru dikenal oleh Mahasiswa FKIP dan umum.

Acara Talkshow Pendidikan mengundang Caraka Putra Bhakti M.Pd dari PPG UAD, dan Edi Heri Suasana M.Pd dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta Emilia Nurpitasari sebagai moderator dalam acara tersebut.

Pemateri pertama disampaikan oleh Caraka Putra Bhakti M.Pd  dengan interaktif membahas berbagai hal mengenai PPG, salah satunya syarat-syarat untuk mengikuti PPG.

 

“Adanya Pendidikan Profesi Guru bertujuan untuk sertifikasi guru dan menjadikan guru pofesional yang memiliki kualitas agar anak didiknya akan memiliki kualitas kompetensi yang baik juga.” Ucap caraka sebagi pengurus PPG.

Selanjutnya, beliau memotivasi peserta talkshow untuk mengikuti  PPG. Hal tersebut didukung oleh peryataan pemateri kedua yaitu Edi Heri Suasana  M.Pd yang menyampaikan bahwa guru yang sudah mengajar selama 2 tahun dan telah menempuh PPG tetapi belum menjadi ASN dapat mengajukan ke dinas pendidikan terdekat untuk mendapatkan penghargaan atas PPG yang telah dilaluinya (misal: pengangkatan menjadi guru tetap). (WH)