PELATIHAN ADMINISTRASI

Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP UAD mengadakan kegiatan Pelatihan Administrasi pada hari Jumat, 29 Maret 2024. Tujuan kegiatan ini diadakan untuk melatih pengurus BEM FKIP UAD Periode 2023/2024 dan menjelaskan bagimana cara membuat Proposal, LPJ, RAB, serta penggunaan Sparta untuk peminjaman tempat.

Pelatihan Administrasi ialah bentuk kegiatan pelatihan dan pemberian materi kepada seluruh anggota BEM FKIP UAD Periode 2023/2024 tentang bagaimana cara untuk membuat Proposal, LPJ, RAB, dan Penggunaan Sparta. Adapun tema dari kegiatan ini yaitu “Optimalisasi Praktik Administrasi dalam Organisasi di FKIP UAD”, tema ini diangkat atas dasar demi membangun organisasi yang paham dan jelas atas bagaimana administrasi dalam Organisasi tersebut. Rapat Kerja ini dilakukan secara luring, yang beralokasi di Ruang 4.1.2.05  kampus 4 UAD. Kegiatan ini dilakukan secara tertutup yang hanya dihadiri oleh seluruh anggota BEM FKIP UAD 2023/2024 yang turut hadir dalam meramaikan serta menyukseskan dalam kegiatan pelatihan administrasi ini.

Adapun beberapa rangkaian kegiatan pada acara pelantihan administrasi yaitu registrasi peserta panitia, Pembukaan, Sambutan Ketua Panitia, Sambutan Gubernur BEM FKIP UAD Periode 2023/2024, Penyampaian Materi 1, Pelatihan Administrasi dari Materi 1, Ishoma. Penyampaian Materi 2, Pelatihan Administrasi dari Materi 2, Pelatihan dalam menggunakan Sparta, dan terakhir adalah Penutup.

EDUZINE Edisi 1

Halo, sobat FKIP UAD dan Indonesia! Eduzine adalah majalah digital BEM FKIP UAD 2021/2022, yang merupakan salah satu program kerja yang dibawahi oleh Departemen Komunikasi dan Informasi yang berfungsi memberikan informasi kepada KBM FKIP UAD dan juga memuat rekapitulasi perjalanan yang telah dilalui oleh BEM FKIP UAD Periode 2021/2022.
Eduzine memuat beberapa konten lain berupa POSI, karya mahasiswa FKIP, funfact, dan permainan yang dapat Sobat nikmati.

Ikuti link berikut: eduzineedisi1

Kabinet Darwis
BEM FKIP UAD
__________________________
Official BEM FKIP 2021


Instagram : bem_fkip_uad
Yt : BEM FKIP UAD
Web : bem.fkip.uad.ac.id
Twitter : bem_fkip_uad
Tiktok : bemfkipuad

#BEMFKIPUAD2021
#KABINETDARWIS
#FKIPUAD
#UNIVERSITASAHMADDAHLAN
#MUHAMMADIYAH

Sungai Penghasil Ikan

Sebut saja Anto, seorang laki-laki dari Desa Sidomulyo yang memiliki hobi memancing di sungai. Hal itu dilakukannya karena keadaan ekonomi Anto yang pas-pasan. Anto merupakan anak dari bapak Supardi dan Ibu Vivi. Anto adalah anak pertama, ia memiliki adik bernama Indah yang masih duduk di bangku smp. Saat ini Anto baru saja lulus dari SMK dan belum mendapatkan pekerjaan, sehingga ia ikut bertani membantu pekerjaan ayahnya. Hampir setiap hari setelah membantu pekerjaan ayahnya di sawah, Anto pergi ke sungai yang berada di belakang rumahnya. Jarak antara rumah Anto dengan sungai hanya berkisar 20 meter, jadi ia selalu jalan kaki ketika pergi memancing ke sungai.

Sudah sejak SMP Anto memancing di sungai belakang rumahnya. Setiap kali ia memancing, ia selalu membawa banyak ikan untuk lauk makan di rumahnya. Terkadang Anto merasa heran, mengapa ikan ditempat tersebut tidak pernah habis seolah ikannya malah bertambah banyak, padahal ia sering memancing di sungai itu. Anto tidak mau berpikiran macam-macam, ia hanya bersyukur dan berkata dalam hati bahwa ini semua adalah nikmat Tuhan yang diberikan kepada Anto.

Pernah suatu ketika teman-teman sekolah Anto datang berkunjung, saat itu bukan satu atau dua orang melainkan 11 orang. Mereka datang ke rumah Anto karena ingin bersilaturahmi dengan Anto. Pada saat itu beberapa teman teman Anto merasa lapar.

Kemudian muncul ide dipikiran Anto “ah aku ajak mereka pergi memancing saja, nanti hasilnya dimasak untuk dimakan bersama.”

Kemudian Anto mengajak temannya pergi memancing, lalu salah satu teman bertanya “kemana kita akan pergi memancing?”.

Anto pun menjawab “ke sungai belakang rumah, jadi nanti bisa sambil duduk santai menikmati pemandangan persawahan”.

Kemudian mereka pun pergi menuju sungai.

Ditengah jalan ada salah seorang teman Anto yang kagum dengan pemandangan yang ada dan langsung mengabadikannya dengan kamera gawainya. Anto berkata pada teman-temannya sambil bergurau “maklum, rumah dia kan di kota, jadi tidak ada pemandangan seperti ini, yang ada hanya lalu lalang kendaraan”, kemudian teman yang lain tertawa. Sesampainya di sungai, mereka langsung menyiapkan peralatan pancing dan memasang umpan. Tak membutuhkan waktu yang lama, umpan dimakan ikan. Begitu terus sampai hasil pancingan mereka banyak dan dirasa sudah cukup, Anto mengajak teman-temannya pulang untuk memasak ikan dan segera memakannya karena Anto juga sudah mulai lapar.

Sesampainya dirumah ikan langsung dibersihkan kemudian dibumbui dan digoreng. Setelah selesai menggoreng, Anto mengambil daun pisang dan meletakannya di lantai untuk alas makan bersama. Mereka merasakan kenikmatan rasa ikan dan kebersamaan. Setelah semuanya selesai makan, mereka berbincang-bincang menceritakan saat mereka masih sekolah dulu. Beberapa saat setelah itu teman-teman Anto pamit untuk pulang.

Beberapa hari setelah itu ada salah satu teman Anto yang penasaran dengan sungai tersebut mengapa ikan di sungai tersebut sangat banyak. Tanpa pikir Panjang teman Anto itu pun langsung mengambil alat pancing dan pergi memancing sendiri, tetapi begitu umpan dilempar tidak mendapatkan apapun. Ia memancing selama beberapa jam dan tidak mendapatkan apapun. Kemudian besoknya ia mengatakan kepada Anto bawa ia ingin memancing lagi di sungai tetapi dengan ditemani Anto. Ketika itu mereka Kembali mendapatkan ikan banyak sama seperti saat memancing ramai-ramai dulu. Setelah itu teman Anto berbicara kepada Anto “kemarin aku memancing disini sendiri tetapi tidak mendapatkan apapun, pas aku mengajakmu kok dapat banyak ikan ya?”. Anto pun menjawab “aku tidak tahu apa-apa soal itu, yang aku yakini hanya rezeki itu sudah diatur. Jadi tidak usah terlalu dipikirkan”. Kemudian mereka membagi hasil pancingan dan pulang kerumah masing-masing. Hari- hari berlalu dan sungai itu tetap menghasilkan ikan untuk keluarga Anto.

Oleh : Angga Adrianto

Dunia Pendidikan dalam 10 November

Pendidikan dan pahlawan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari syarat kemerdekaan Indonesia. Dua pahlawan utama yang menajdi bagian dari dunia pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara dan Raden Ajeng Kartini. Melalui keduanya saya belajar bahwa bebas membutuhkan pengorbanan.

Sepuluh November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Dalam ranah ini, Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan dunia pendidikan di Indonesia. Bagaimana tidak? Hari kelahiran beliau pun dijadikan peringatan Hari Pendidikan Nasional, tepatnya pada tanggal 2 Mei. Bukan sembarangan hal ini terjadi, perjuangannya mejunjung pengetahuan di Indonesia sangat besar.

Seorang aktivis sekaligus wartawan dan jurnalis Pergerakan Nasional ini meyampaikan kritiknya mengenai pendidikan di Indonesia yang hanya boleh dinikmati para keturunan Belanda dan keluarga kerajaan saat itu. Hal ini menyebabkan pemerintah tersinggung hingga mengasingkan Ki Hajar Dewantara dan Tiga Serangkai ke negeri Belanda. Setelah mereka di asingkan ke Belanda dan bergabung dengan Indische Vereeniging yang merupakan organisasi pelajar Indonesia di Belanda. Akhirnya, pada tanggal 6 September 1919 Ki Hajar Dewantara dipulangkan ke Indonesia dan kemudian mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa di Yogyakarta.

Filosofi dari Ki Hajar yang terkenal di dunia pendidikan dengan bunyi, “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” dengan arti “Di depan memberi teladan, Di tengah memberi bimbingan, Di belakang memberi dorongan”. Melalui filosofi ini, dunia pendidikan Indonesia berkembang lebih baik. Ki Hajar sebagai Bapak Pendidikan Indonesia berhasil membawa kebebasan dalam menimba ilmu hingga sekarang.

Ternyata, sebelumnya tak hanya rakyat biasa saja yang memiliki keterbatasan dalam dunia pendidikan. Seperti dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”, surat kegelisahan seorang wanita mengenai salah satu hal di Indonesia, yaitu dunia pendidikan sekaligus surat cinta kebebasan pendidikan untuk kaum wanita yang membawa kita pada area pengetahuan dengan luar biasa hingga kini.

Ketika dulu wanita hanya dianggap sebagai, “Pupur, dapur, dan kasur”, Ibu Kartini mematahkan kalimat rendah itu dengan sekumpulan kata, “Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyang”.

Pejuang emansipasi wanita ini selalu membaca buku dan koran tentang bagaimana pemikiran wanita Eropa setelah ia diberhentikan sekolah. Hal ini menjadikan Kartini lebih bertekad untuk memajukan pemikiran wanita Indonesia kala itu. Kartini mulai menulis surat kepada Abendanon, kenalannya dari luar pribumi. Nantinya, surat-surat itulah yang akan dikumpulkan dan diterbitkan oleh pihak Belanda menjadi sebuah buku bertajuk, “Door Duisternis tot Licht” hingga kemudian diterbitkan oleh Balai Pustaka menjadi buku kumpulan surat Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran”.

Ibu Nasionalisme ini akhirnya mampu mengubah pemikiran masyarakat Belanda terhadap wanita Indonesia. Selain itu, tulisannya menjadi inspirasi para tokoh Indonesia dan mengubah pandangan warga pribumi bahwa pendidikan itu penting, baik bagi pria maupun wanita. Berkat perjuangannya juga, kini wanita Indonesia mendapatkan kebebasan pendidikan dan memiliki kesetaraan hak dengan pria dalam hal otonom dan hukum, walaupun hal ini belum sepenuhnya terlaksana.

Pada peringatan Hari Pahlawan ini, kita patut berterima kasih kepada dua pahlawan dalam ranah pendidikan serta pahlawan-pahlawan hebat lainnya yang memberikan kita kebebasan dari penjajah luar bangsa Indonesia. Kita harus bersyukur, perantara mereka kita memperoleh kehidupan dan pendidikan yang layak hingga kini. Tak hanya do’a, mari bersama-sama kita buktikan bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia. Mengheningkan Cipta, mulai.

BUKU PANDUAN FKIP GOT TALENT

BUKU PANDUAN FKIP GOT TALENT

BEM FKIP UAD 2019

  1. Syarat dan ketentuan
  2. Mahasiswa Aktif Fkip Semester 1-7
  3. Fotocopy KTM/KRS
  4. Alur pendaftaran
  5. Mengisi Goole form yang sudah tertera di pamflet
  6. Membayar biaya pendaftaran
  7. Mengumpulkan video
  8. Informasi FKIP GOT TALENT
  9. Fkip got talent memiliki beberapa cabang yaitu Tari, Musik, Teater,
  10. Peserta diwajibkan untuk mengumpulkan Video kepada panitia ditransfer melalui Flashdisck
  11. Setelah semua Video terkumpul akan serentak diupload pada tanggal 18 November 2019 oleh panitia di Official akun Youtube BEM FKIP UAD.
  12. Dalam FKIP got talent 2019 ini yang lolos ke babak final ada tiga tim dari setiap cabangnya.
  13. Kategori Juara
  14. Juara Tari terbaik
  15. Juara Musik terbaik
  16. Juara Teater terbaik
  17. Juara favotit (juara Favorit diambil dari banyaknya Like dan Viewers di youtube BEM)
  18. Juara Favorite Juga akan tampil Di Tanggal 30 November 2019
  19. Kategori lomba
  20. Tari (Tradisional/Modern) durasi penampilan 5-10 menit
  21. Musik (Akustik, Solo dan Grup) durasi penampilan 5-10 menit
  22. Teater (Drama dan Monolog) Durasi Penampilan 10-15 Menit
  23. Kostum
  24. Menutup Aurat
  25. Tidak Berbau Sara

Jika ada yang kurang jelas silahkan Hubungi Narasumber

 

Swallow#2 (Sharing wawasan dengan selow )

 
Swallow kali ini membahas tentang “Bullying berkedok ospek”. dunia pendidikan saat ini, khususnya dengan banyaknya kejadian ospek yang berujung dengan tindak bullying atau kekerasan baik itu fisik maupun non fisik yang mana akan berdampak pada generasi ospek-ospek selanjutnya.
Penyebab bullying di dalam ospek yaitu karena adanya rasa balas dendam, mata rantai bullying yang panjang, rendahnya kontrol diri, merasa hebat dan kuat, unjuk senioritas.
sehingga dalam hal ini untuk mengatasi bullying dalam ospek ini salahsatunya yaitu Dengan memutus tali rantai bullying dengan cara melakukan evaluasi ospek yang sekiranya kegiatan tersebut itu baik, maka yg baik itu di lanjutkan dan menyingkirkan yang jeleknya, serta membuat suatu organisasi atau lembaga sebagai wadah mahasiswa khususnya mahasiswa baru untuk melapor ketika dia mendapatkan bullying pada saat ospek, selain itu selaku panitia ospek juga harus memberikan contoh yang baik bagi para peserta ospek.

PEMBUKAAN FKIP MENGABDI

Jumat  (3/5/2019), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Kajian Akbar di dusun Krapyak Panjangrejo Pundong Bantul. Tema acara tersebut yaitu Teguhkan Ukhuwah Islamiyah Dusun Krapyak Penuh Berkah Ramadan Bersama FKIP UAD Mengabdi memiliki tujuan untuk mengkaji cara menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H dan mengenalkan pengurus BEM FKIP UAD ke masyarakat Krapyak  Panjangrejo. Acara tersebut sebagai awal dari pembukaan FKIP MENGABDI yang akan berlangsung selama satu periode.

Acara Kajian Akbar mengundang  Budi Jaya, M.H dari Lembaga Pengembangan Studi Islam Universitas Ahmad Dahlan (LPSI UAD) sebagai pemateri Kajian Akbar tersebut.

Budi menyampaikan tentang Iman dan Amal dibulan Ramadhan, ia juga mencontohkan kegiatan-kegiatan dibulan Ramadhan yang dapat diamalkan. Ia berharap masyarakat dusun Krapyak memiliki iman yang kuat dan dapat mengamalkan bulan suci ini. (WI)